Perbandingan Early Warning System yang ada di Jakarta dengan di Cirebon
24 October 2017 14:27
Masalah yang selalu dihadapi di kota-kota besar ketika musim hujan tiba adalah banjir. Bahkan, Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia juga tidak lepas dari sorotan masalah banjir yang tidak pernah ada habisnya. Dua hal yang paling sering menyebabkan terjadinya banjir yaitu luapan air sungai dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Namun, hingga sekarang ini belum menemukan titik terang untuk solusi masalah banjir.
Bencana banjir bukan hanya dapat melumpuhkan segala aktifitas tapi juga dapat menelan korban jiwa. Maka dari itu, dibutuhkan sistem peringatan dini atau early warning system bencana banjir untuk mengurangi timbulnya korban jiwa ketika terjadi banjir. Sistem ini menggunakan alat atau instrument yang nantinya akan terhubung ke alarm sebagai warning atau peringatan jika bencana banjir akan datang.
Kota Jakarta memiliki alat early warning system banjir yang bernama Peil Schall. Alat ini ditempatkan di beberapa kali seperti Kali Angke, Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Ciliwung (2 alat), Kali Pesanggrahan dan Kali Sunter. Alat yang digunakan sangat sederhana berupa penggaris untuk mengukur ketinggian air. Jika ketinggian airnya sudah melewati batas maka akan diketahui wilayah mana saja yang akan terkena banjir.
Peilschaal (Instrument Early Warning System Banjir)
Nantinya, semua titik yang dipasang alat ini akan diinformasikan ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum. Dari sini, peringatan dini akan terjadinya banjir akan disampaikan melalui berbagai alat komunikasi yang tersedia, termasuk radio panggil. Hal ini dikarenakan tidak semua wilayah yang dipasang alat menggunakan internet.
Selain Jakarta, kota lainnya yang juga memasang early warning system banjir adalah Cirebon. Kota ini menggunakan early warning system menggunakan instrument elektronik. Sistem ini menggunakan aplikasi geotagging pada ponsel dan juga sms gateaway.
Alurnya, relawan melaporkan kondisi debit air lewat aplikasi Early Warning System (EWS) yang ada di android. Laporan berupa tinggi muka air dalam skala hijau, kuning, dan merah. Skala warna ini dapat mempermudah para relawan untuk memberikan laporan.
Nantinya, laporan yang diterima akan disesuaikan dengan prakiraan cuaca dari BMKG. Hasilnya nanti dikirimkan melalui layanan sms, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir. Isi dari sms yang dikirimkan untuk menentukan apakah masyarakat harus mengungsi atau tetap bisa bertahan di rumah ketika banjir datang.
PT Testindo sebagai perusahaan control dan monitoring system, menyediakan jasa crack monitoring, slope monitoring dan pemasangan instrument early warning system secara permanen. Info pemesanan silakan hubungi kami melalui nomor telpon yang tertera di website ini atau chat dengan tim kami melalui fitur chating yang ada di pojok kanan bawah website ini.
Another Blog
-
Waspada Tanah Longsor Pada Musim Hujan dengan…
-
Condition Monitoring Mesin Anda Dengan Vibration…
-
Failure Analysis Workshop
-
What Is Vibration Monitoring