Settlement Monitoring & Measurement Struktur
Dalam ilmu sipil, struktur merupakan sebuah element yang dibuat untuk menopang keberadaan element non struktur pada bangunan hingga membentuk menjadi satu kesatuan. Setiap bangunan seperti jembatan, gedung, dan terowongan tentunya memiliki jenis ketahanan dan struktur yang berbeda-beda.
Struktur dibangi menjadi 2 bagian yaitu, struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah adalah sruktur yang dibuat khusus berhubungan langsung pada bagian bawah bangunan seperti pondasi, sloof dan lain-lain. Sedangkan struktur atas adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, dan tangga.
Sebelum dilakukan pembangunan biasanya dilakukan beberapa pengujian dan survey lokasi untuk menentukan titik-titik pondasi. Beberapa pengujian yang dilakukan yaitu menentukan volume air tanah menggunakan piezometer dan uji sondir untuk menentukan kedalaman tanah keras agar memberi dukungan pembuatan pondasi.
Pembuatan struktur harus dilakukan dengan perhitungan yang matang karena setiap jenis bangunan mempunyai struktur yang berbeda, kekuatan struktur pada apartement atau gedung tentunya berbeda dengan kekuatan struktur jembatan, karena jenis beban yang diterima juga berbeda.
Sumber gambar : youtube.com
Stuktur pada jembatan mempunyai abutment, pier, pile cap dan pondasi. Stuktur bangunan bertingkat mempunyai pondasi, kolom, batang dan stutktur pada bendungan mempunyai pondasi, dinding penahan dan masih banyak lagi.
Dalam pengerjaan bangunan penting rasanya memahami dan melakukan perhitungan yang baik karena sangat erat hubungannya dengan kekuatan bangunan, keselamatan para pekerja dan warga sekitar. Perhitungan pada beban mati, beban hidup, beban gempa dan angin juga harus di perhitungkan pada awal perencanaan pembangunan.
Perencaan struktur harus dilakukan dengan baik agar dapat mengetahui besaran gaya dan arah gaya yang bekerja pada komponen struktur. Selain merencanakan dengan perhitungan, struktur juga harus dilakukan beberapa pengujian agar dapat dianalisa kekuatan tersebut akan bertahan berapa lama
Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu, pengujian merusak struktur dan pengujian tanpa merusak struktur. Pengujian struktur dapat dilakukan dengan menggunakan Pile Driving Analyzer (PDA), Ultrasonic Pulse Velocity (UPV), Non Destructive Test (NDT) dan Load Cell.
Instrument Monitoring Milik PT Testindo
Settlement Measurement & Monitoring Struktur
Settlement memiliki arti penurunan (pondasi/struktur) pada konstruksi seperti gedung, jembatan, bendungan, terowongan, dan lainnya. Settlement pada setiap proses konstruksi harus diukur dan dimonitor secara berkala, karena pada dasarnya setiap tanah yang dijadikan pijakan struktur bangunan pasti mengalami penurunan.
Penurunan ini disebabkan oleh 2 hal :
Penurunan konsolidasi (Consolidation Settlement)
Terjadinya perubahan pada volume tanah air yang disebabkan keluarnya air yang berada di dalam pori-pori tanah.
Penurunan Segera ( Immediate Settlement)
Penurunan yang disebabkan deformasi elastis pada tanah basah, jenuh dan kering tanpa disertai perubahan kadar air di dalam tanah tersebut.
Penyebab umum penurunan (settlement):
- Terjadi erosi pada bagian bawah tanah
- Adanya perubahan kepadatan tanah akibat bencana alam ataupun getaran buatan
- Efek perubahan kimia di dalam tanah
- Penyimpangan tanah dan bebatuan
- Ketidakstabilan pada lapisan tanah sehingga dapat menyebabkan longsor
Jika settlement atau penurunan ini tidak dikontrol dengan baik maka dapat menyebabkan ketidak seimbangan pada struktur dan pondasi bangunan. Maka dari itu dibutuhkan pengukuranan dan pemantauan penurunan struktur (Settlement Measurement &Monitoring).
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang kontrol dan monitoring system menyediakan layanan Settlement Measurement Struktur & Settlement Monitoring Struktur yang didukung dengan tenaga berpengalaman dan instrument yang memadai.
Informasi lebih jelasnya silakan hubungi kami di nomor Telepon: (021) 29563045, Whatsapp: 0813 9929 1909, Email: sales@testindo.com