KA Malabar anjlok disebabkan tanah longsor sepanjang 25 meter
07 April 2014 15:10
Bencana tanah longsor menyebapkan jalur selatan kereta api terputus dan membuat KA Malabar anjlok dan terguling, PT Kereta Api Indonesia (Persero) berjanji berupaya keras untuk melakukan perbaikan di lokasi longsor. Setidaknya, upaya normalisasi pasca KA Malabar anjlok di Ciawi, Tasikmalaya, Jabar diperkirakan selesai Sabtu (5/4) sore.
"Normalisasi diupayakan secepatnya, diharapkan Sabtu (5/4) sore bisa dilintasi. Namun kita lihat saja, malam ini fokus evakuasi penumpang dan dilanjutkan evakuasi kereta yang anjlok," kata Wakil Presiden Humas KAI Sugeng Priyono di Bandung, Sabtu (5/4) dini hari, demikian dikutip Antara.
Dia menyebutkan, kecelakaan itu diakibatkan tanah penyangga rel longsor sepanjang 25 meter dan amblas sedalam 10 meter. Untuk evakuasi penumpang, pihaknya telah mengerahkan satker ke lokasi kejadian.
Lokasi longsor tersebut diakuinya sebagai salah satu titik rawan gerakan tanah di jalur selatan. Atas kejadian itu, KAI akan meningkatkan pengawasan jalur dengan menambah jadwal pemeriksaan jalan rel di titik-titik rawan.
Sebelumnya, KA Malabar yang melaju dari Bandung menuju Tasikmalaya anjlok dan terguling akibat jalur rel longsor pada Jumat pukul 19.00 WIB. Lokomotif dan beberapa rangkaian gerbong terguling keluar dari jalur rel. Akibat kejadian itu, tiga penumpang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Slope monitoring deteksi dini pergerakan tanah
Dari informsi diatas dapat diambil satu kesimpulan bahwa telah ada satu titik rawan pergerakan tanah yang dapat berpotensi menimbulkan tanah longsor, titik rawan pergerakan tanah dapat dideteksi dengan cepat, dengan melakukan pemantauan kondisi pada lereng (slope monitoring).
Slope monitoring memanfaatkan teknologi Global Positioning Unit Monitoring (GPS Monitoring) yang dapat mengukur tingkat deformasi kerak dan kecepatan lempeng tektonik untuk lebih dari 1 mm / tahun. Selain itu data yang diperoleh secara akurat dapat menjadi sebuah peringatan dini akan terjadinya bencana tersebut, sehingga mengurangi kerugian material dan korban jiwa.
Manfaat lain dari pengunaan Global Positioning Unit Monitoring (GPS Monitoring) adalah kegiatan dilakukan secara langsung dan data didapat secara realtime.
Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/ka-malabar-anjlok-di-tasikmalaya.html
Another Blog
-
Proyek Tol Cisumdawu Ditargetkan Selesai 2019
-
Perlukah Condition Monitoring ?
-
Upgrade Mesin Uji
-
Rancangan Bioklimetik, Konsep Bangunan yang Sejuk…