Metode Pemasangan Girder Jembatan
02 November 2017 14:26
Girder merupakan sebuah struktur atas yang terbuat dari precast beton yang terpasang diantara dua penyangga. Fungsi dari girder adalah untuk menyalurkan beban berupa beban kendaraan diatasnya untuk di kirimkan ke struktur bawah yaitu abutment agar bisa diredam dan tidak terjadi persimpangan beban atau gaya.
Penggunaan girder pada saat ini memang lebih disenangi para kontraktor karena lebih praktis dan lebih kuat. Ada dua pilihan girder yaitu baja dan beton yang biasa digunakan dalam pembuatan jembatan, fly over, jalan tol dan lain-lain. Balok girder mempunyai bentang panjang sekitar 20 meter sampai 40 meter.
Girder juga mempunyai bentuk yang berbagai macam seperti girder I, girder T, box girder single dan multi sel sebagai konstruksi jalan raya. Untuk membuat sebuah desain jembatan perlu dilakukan perhitungan yang matang, karena setiap girder mempunyai kelebihan dan keutungan masing-masing.
Sumber : Linkedin.com
Pemasangan Girder Menggunakan Crane
Sebelum melakukan pemasangan girder, harus dibuat tiang penyangga atau abutment terlebih dahulu. Peletakan girder dapat menggunakan bantuan crane untuk mengangkat dan di letakkan di atas abutment. Pemasangan girder harus dilakukan secara hati-hati sesuai arahan dari arsitek dan kontraktor. Kedua crane harus mengangkat secara bersamaan dan seimbang tidak boleh melebihi dan saling mendahului karena dapat menyebabkan girder menjadi tidak seimbang dan jatuh.
kemudian dilanjutkan pemasangan besi (stressing) untuk menambah pertulangan dari balok girder tersebut, pasangkan besi beserta auger dan wedges untuk menjadi tulangan dari balok girder tersebut. Lalu pada sisi kanan dan kiri balok girder yang terdapat tulangan disambung dan diberi tulangan lagi lalu dicor dengan mutu terbaik agar balok girder saling mengikat dan tidak terlepas dari dudukannya.
Pemasangan girder ini dapat ditentukan lurus atau tidaknya menggunakan Structural Health Monitoring System (SHMS) yang berupas sistem untuk memantau kondisi suatu struktur bangunan melalui sensor yang terhubung ke layar monitor.
PT Testindo sebagai perusahaan control dan monitoring system menyediakan layanan Structural Health Monitoring System (SHMS) untuk konstruksi. Salah satu pengerjaan yang dilakukan oleh PT Testindo adalah SHMS di Jembatan Suramadu. Informasi pemesanan silakan hubungi nomor telpon yang tertera di website ini. Atau chating dengan kami melalui fitur chating online yang ada di pojok bawah website ini.
Another Blog
-
Otomotif Memerlukan Uji Motor Bakar
-
Proses Penyelidikan dan Pengukuran Tanah Sebelum…
-
Polisi Masih Menyelidiki Penyebab Longsor di…
-
Manfaat Structured Health Monitoring System (SHMS)…