Inilah Pentingnya SHMS Penting untuk Jembatan
15 August 2018 15:26
Jembatan merupakan bangunan yang sangat penting untuk menghubungkan dua wilayah yang terpisah agar bisa diakses dengan cepat. Sangat penting untuk melakukan pemantauan kesehatan jembatan agar bisa bertahan lama khususnya untuk jembatan yang berusia di atas 35 tahun.
Sayangnya, perhatian untuk pemantauan kesehatan jembatan di Indonesia masih sangat kurang, bahkan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pernah mengeluh karena biaya pemeliharaan jembatan masih sangat minim dibandingkan infrastruktur lainnya.
Pemantauan atau monitoring kesehatan jembatan sangatlah penting mengingat jembatan merupakan bangunan yang sangat rentan terhadap gangguan dari luar seperti banjir, tekanan anging, badai, pergerakan tanah dan lainnya.
Sekarang ini sudah ada teknologi SHMS (Structural Health Monitoring System) yang menggunakan sensor yang sudah terintegrasi dengan datalogger untuk melakukan pemantauan kesehatan pada setiap struktur bangunan termasuk jembatan.
Sistem monitoring SHMS ini mampu memberikan data valid dan juga terukur untuk menunjukan kondisi kesehatan jembatan. Dengan adanya teknologi ini, maka berbagai permasalahan pada jembatan seperti pondasi yang amblas, kegagalan struktur dan resiko roboh bisa langsung terdeteksi sejak dini sehingga dapat segera dilakukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar.
Proses kerja Structural Health Monitoring System ialah dengan cara menempatkan sensor pada titik-titik yang telah ditentukan, selanjutnya data yang didapat dari sensor-sensor akan di proses oleh TMR Interface Module, berikutnya data di tampilkan pada layar led.
Penampilan dari monitoring sendiri dapat dilakukan baik secara langsung pada titik pengujian maupun secara online, dengan monitoring online kita dapat mengawasi proses SHMS dari suatu tempat.
A. Mengapa Testindo Merupakan Partner Terbaik dalam Hal ini
PT TESTINDO adalah sistem integrator dan suplier data acquisition system/data logger/online monitoring, dan test & measurement products dimana engineering kami sudah berpengalaman dalam beberapa proyek dari tahun 2006 diantaranya sbb:
- Online Monitoring Jembatan Mahkota II (Structural Health Monitoring System/SHMS), Samarinda – Kalimantan Timur, 2017
- Online Monitoring Jembatan Merah-Putih (Structural Health Monitoring System/SHMS), Ambon – Maluku, 2016
- Online Monitoring Jembatan Kamojang (Structural Health Monitoring System/SHMS), Bandung – Jawa Barat, 2016
- Online Monitoring Jembatan Kukar (Structural Health Monitoring System/SHMS), Tenggarong – Kalimantan Timur, 2015
- Online Monitoring Jembatan Tayan (Structural Health Monitoring System/SHMS), Pontianak – Kalimantan Barat, 2015
- Design and Supply Online Monitoring Wind Speed & Director at Toll Bali (2013)
- Desain Online Monitoring Jembatan Suramadu (Structural Health Monitoring System/SHMS), 2007 – 2009.
Selama ini Testindo sering terlibat alam pengujian dan menyajikan data-data jembatan baru sebelum diresmikan. Foto di samping merupakan foto team Testindo bersama Team KKJT-Kementrian PU Komisi Keselamatan Jembatan Dan Terowongan Jalan.
Keuntungan dari SHMS dengan brand TMR Instrument adalah:
- Sistem yang fleksibel dan customize sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhuan pengamatan pada berbagai bentuk dan jenis struktur.
- Design yang fitur expandable sehingga dapat expand untuk menyesuaikan dengan kebutuhan monitoring kedepannya.
- Mencatat seluruh parameter yang dimonitor secara realtime dan tersinkronisasi
- Dilengkap dengan analyzer tools dan data signal processing sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh pihak yang berkepentingan terhadap informasi kondisi kesehatan struktur untuk menyederhanakan seluruh data tersebut sehingga mendapatkan kesimpulan dengan cepat dan tepat.
B. Software And Fitur Analysis
Monitoring View
Load Test Monitoring
Software FFT Analysis
Software Post Processing & Post Analysis
Software Signal Waveform Record Synchronize
C. Pengalaman Proyek
1. Monitoring View Kukar Bridge
2. Monitoring View Tayan Bridge
3. Structure Health Monitoring System (SHMS) Jembatan Suramadu
4. Monitoring View (Merah Putih Bridge)
5. SHMS and Load Test Monitoring (MAHKOTA II)
D. Sensor-Sensor yang biasa digunakan dalam SHMS:
1. Displacement Transducer.
Displacement Transducer digunakan untuk mengukur perpindahan atau pergeseran dari objek. Dengan sensor ini kita dapat melihat seberapa besar pergeseran dari suatu struktur saat diberikan perlakuan tertentu pada saat pengujian.
2. Tilt Sensor
Tilt sensor Berfungsi untuk mengukur kemiringan dari terhadap dua sumbu. Dengan tilt sensor dapat diukur kemiringan dari struktur saat diberikan perlakuan tertentu pada saat pengujian.
3. Strain Transducer
Strain transducer berfungsi untuk mengukur regangan dari suatu struktur sehingga dapat di ukur regangan dari suatu struktur saat dilakukan pengujian.
4. Accelerometer
Accelerometer berfungsi untuk mengukur getaran. Dengan menggunakan accelero meter dapat di ukur getaran yang terjadi pada struktur saat diberikan perlakuan pada saat pengujian, accelerometer dapat membaca getaran hingga tiga axis.
5. Temperature Sensor
Temperature Sensor digunakan untuk mengukur suhu baik pada lokasi pengukuran maupun pada struktur yang diukur, berikutnya temperaturnya dapat dijadikan pembanding terhadap hasil pengukuran sensor-sensor lainnya sehingga dapat dinilai pengaruh suhu terhadap struktur yang diuji.
Another Blog
-
Insiden Ambruknya Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo
-
Melihat Manfaat Dari Pemantauan Getaran Dan Analisis…
-
Slope Monitoring untuk Wilayah Lereng
-
Pergerakan Tanah di Bawen, Semarang