Studi Kasus Ledakan dan Kebocoran Minyak Sepanjang 2018
05 June 2018 13:56
Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang paling banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan industri dan rumah tangga. Nilai jual minyak yang sangat tinggi tentunya memberikan dampak besar pada ekonomi berbagai negara penghasil minyak.
Pengambilan minyak dari suatu wilayah (laut dan darat) dilakukan dengan metode pengeboran. Namun, tempat pengeboran dan kilang minyak sangat rawan terjadinya kebocoran sehingga dapat menyebabkan ledakan dan menimbulkan kebakaran besar.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kebocoran seperti pengeboran yang tidak sesuai dengan prosedur (illegal), pipa terhantam benda keras, bencana alam dan kesalahan manusia (human eror). Sepanjang tahun 2018 terdapat kebocoran pipa dan ledakan pengeboran karena faktor kesalahan manusia (human error), atas insiden ini ekosistem bawah laut menjadi tercemar dan sejumlah orang menjadi korban.
Berikut daftar kecelakaan pengeboran minyak metah yang terjadi :
Pengeboran Sumur Minyak Aceh Timur
sumber gambar : detik.com
Sumur bor tua yang berada di wilayah Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. Sumur bor tua ini meledak karena adanya percikan api yang terjadi pada saat proses pengeboran, api yang keluar langsung merembet dan membesar karena disekitar lokasi terdapat penampungan minyak.
Semburan api menyebabkan 5 orang tewas karena tidak sempat menyelamatkan diri. Kobaran api juga menyambar rumah dan menghanguskan beberapa kendaraan yang berada tidak jauh dari lokasi.
Dalam kesehariannya masyarakat setempat menggantungkan hidupnya pada pengeboran minyak tradisional tersebut. Pengeboran dilakukan hingga ke dalaman 200 meter dengan memakai 50 sampai 70 batang pipa.
Hasil pengeboran langsung dikumpulkan, dalam sehari bisa mendapatkan 5-25 drum minyak dengan harga 1 drum sekitar Rp 600.000. minyak yang sudah dikumpulkan langsung dijual ke perusahaan Aspalt Mixing Plant (AMP) yang berada di Aceh Utara dan Sumatera Utara.
Kebocoran Pipa Minyak Pertamina
sumber gambar: tempo.co
Kebocoran pipa minyak milik PT Pertamina yang terjadi di teluk Balikpapan langsung menjadi sorotan. Pipa baja setebal 12 milimeter dengan diameter 20 inci dan kedalaman 25 meter dibawah permukaan laut bocor akibat terkena dan terseret jangkar kapal MV Ever Judger.
Atas insiden ini biota bawah laut langsung mati karena tercemar bocornya minyak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung menurunkan Direktur Jenderal Penegakan Hukum, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan, dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem untuk memantau lokasi kebocoran.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar langsung memberikan 5 kesalahan atas pantauan kementriannya dilokasi kebocoran milik PT Pertamina di Balikpapan.
- Pertama KLHK menemukan dokumen lingkungan yang tidak mencamtumkan dampa penting alur pelayaran pada pipa.
- Kedua KLHK dokumen tidak lingkungan tidak menemukan perawatan pada pipa bawah laut.
- Ketiga KLHK inspeksi pipa tidak memadai dan untuk kepentingan serfitikasi
- Keempat KLHK tidak ada system pemantauan pipa otomatis
- Kelima KLHK tidak ada system peringatan dini pada pipa tersebut.
Pipa Minyak PT Chevron Terbakar
sumber gambar: gagasanriau.com
Sebuah pipa milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Duri, kabupaten Bangkalis, Riau, mengalami ledakan sehingga mengakibatkan sebuah truk dan sebuah rumah warga hangus terbakar karena kobaran api yang menyambar. Kejadian bermula saat truk pengangkut minyak olahan melintas di Jalan Lintas Pekanbaru-Duri KM 100.
Akibat beban truk yang terlalu berat pada saat melintasi tanjakan menyebabkan truk langsung berjalan mundur dan menabrak pipa minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia yang tepat berada di pinggir jalan tersebut.
Kencangnya hantaman truk ke pipa minyak berdengar seperti bunyi ledakan, bocornya pipa langsung menimbulkan semburan api disekitar lokasi. Atas insiden itu, tim tanggap darurat PT Chevron Pacific Indonesia langsung terjun ke lokasi dan menurunkan mobil pemadam.
Bagaimana Cara Mendeteksi Terjadinya Kebocoran Pada Pipa ???
Terjadinya kebocoran pada pipa minyak dan gas sebenarnya dapat dideteksi sejak dini menggunakan teknologi Fiber Optic Monitoring Pipeline Oil & Gas.
Lihat penjelasannya disini : Fiber Optic Monitoring Pipeline Oil & Gas
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang control & monitoring system menyediakan layanan Fiber Optic Monitoring Pipeline Oil & Gas untuk mendeteksi adanya kebocoran dan kerusakan pada pipa sejak dini agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar.
Info pemesanan silakan hubungi kami di nomor Telepon: (021) 29563045, Whatsapp: 0813 9929 1909, Email: sales@testindo.com atau bicara langsung dengan staf kami melalui fitur chating online yang ada di pojok kanan bawah website ini.
Another Blog
-
Pentingnya Early Warning System Gempa untuk Gedung
-
Metode Feeler Gage
-
Penyebab Bendungan Wae Ela Jebol
-
Rincian Harga Dynotest Motor dan Mobil