5 Alat Uji Material yang Wajib Dimiliki Pelaku Industri Manufaktur
15 October 2018 16:46
Manufaktur dikenal sebagai industri yang mengolah bahan atau material mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual atau nilai tambah menggunakan mesin atau dengan cara manual. Maka dari itu, setiap material yang akan diolah harus dipastikan memiliki kualitas yang baik sehingga mampu menghasilkan produk yang unggul.
Ada beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas suatu material seperti kekerasan, ketebalan, tingkat cacat atau crack material, dan lainnya.
Dalam menentukan parameter tersebut maka dibutuhkan alat pengujian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Apa saja alat uji material yang harus dimiliki setiap pelaku industri manufaktur ?? Berikut ini ulasannya :
Hardness Tester
Sesuai dengan namanya, alat ini digunakan untuk uji kekerasan khususnya untuk material yang terbuat dari logam. Hardness tester terbagi menjadi 2 jenis yaitu bench hardness tester dan portable hardness tester.
Bench hardness tester biasanya digunakan untuk menguji material di dalam laboratorium. Sedangkan portable hardness tester bisa dibawa kemana saja untuk pengujian material di lapangan karena memiliki bentuk yang minimalis.
Ultrasonic Flaw Detector
Setiap material pasti memiliki resiko cacat seperti sedikit berlubang, retak, dan lainnya. Maka dari itu dibutuhkan alat Ultrasonic Flaw Detector untuk mendeteksi cacat pada material menggunakan gelombang ultrasonic.
Alat ini bisa digunakan untuk menguji material atau bahan logam yang masih mentah sebelum masuk ke proses produksi dan juga bisa digunakan untuk menguji material yang sudah jadi ataupun yang masih setengah jadi.
Coating Thickness Gauge
Setiap material atau produk jadi biasanya dilapisi cat agar terlihat lebih menarik dan siap kirim. Namun, dalam proses pengecatan tentunya harus sesuai, tidak boleh terlalu tipis dan tidak boleh terlalu tebal. Maka dari itu dibutuhkan coating thickness gauge untuk mengukur ketebalan cat pada material.
Alat ini bisa digunakan langsung pada benda yang sudah dilapisi cat salah satu contohnya adalah bodi kendaraan. Tinggal menempelkan coating thickness gauge pada bodi kendaraan maka akan terlihat nilai ketebalan lapisan cat.
Magnetic Flaw Detector
Fungsi dari alat ini sebenarnya juga untuk menganalisa atau mendeteksi cacat pada material. Namun, metode yang digunakan yaitu menggunakan medan magnet, itulah mengapa alat ini diberi nama Magnetic Flaw Detector.
Pengujian menggunakan alat ini termasuk NDT (Non Destructive Test) karena sifat pengujiannya tidak merusak sehingga material yang diuji bisa digunakan lagi untuk produksi.
Universal Testing Machine
Setiap material memiliki maksimal kuat tekan dan tarik artinya material memiliki batas akhir kemampuan menahan tekanan dan tarikan. Untuk menentukan parameter ini maka harus dilakukan pengujian menggunakan mesin uji tekan dan mesin uji tarik atau yang sudah terintegarasi dalam satu alat yang disebut universal testing machine.
Pengujian ini termasuk jenis Destructive Test atau uji merusak sehingga material yang diuji tidak bisa digunakan lagi.
Roughness Tester
Setiap material memiliki tingkat kekasaran yang berbeda, salah satu cara untuk mengukur kekasaran permukaan material yaitu menggunakan roughness tester. Material yang permukaannya terlalu kasar sangat rentan terhadap korosi dan mudah retak.
Alat ini bersifat portable sehingga bisa dibawa untuk pengujian material di lokasi atau lapangan. Roughness Tester menggunakan sensor yang terletak pada bagian probe untuk mendeteksi seluruh permukaan material. Nantinya sensor akan memberikan nilai pengukuran yang bisa dilihat melalui layar display atau monitor.
Jika Anda berminat untuk membeli alat uji material yang ada diatas silakan kunjungi website divisi penjualan alat pengujian kami di Testingindonesia.com
Another Blog
-
Manfaat Structural Health Monitoring System (SHMS)…
-
Sistem Online Monitoring pada PLTS
-
Kenyamanan berkendara dengan Transportation Monitoring…
-
Pentingnya Early Warning System Gempa untuk Gedung