Home About Us Partners Clients Experiences Testimoni Magang Member

Uji coba aspal-karet, Kemendag optimis bisa selamatkan petani karet

03 May 2018 13:20


 

Merdeka.com - Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Nurlaila Nur Muhammad mengatakan Indonesia mulai menerapkan kesepakatan tiga negara International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk meningkatkan konsumsi domestik karet alam melalui uji coba pemanfaatan karet alam untuk campuran aspal.

 

Uji coba ini merupakan implementasi komitmen bersama, yang dinyatakan pada 9 April 2015 oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian PU-Pera, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, dan BPPT serta didukung asosiasi.

 

"Sejak komitmen bersama yang dicanangkan 2015 silam, Pemerintah Indonesia sepakat memanfaatkan karet alam secara masif, khususnya dalam pembangunan infrastruktur domestik yang dibiayai APBN," ujar Nurlaila, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/12).

 

Dia menambahkan, campuran aspal yang digunakan merupakan jenis karet alam cair (lateks) sebanyak 7 persen dan aspal yang digunakan untuk uji coba skala penuh seberat 200 ton. Di mana pengaspalan dilakukan sepanjang 200 m di satu sisi ruas Ciawi-Benda selebar 3,5 m dengan ketebalan 4 cm. Rencananya akan dilakukan uji coba skala penuh sepanjang 4,2 km.
 

 

Nurlaila memperkirakan pemanfaatan ini mampu menyerap karet alam sebanyak 840 kg. Pencampuran karet alam ke dalam aspal bermanfaat membuat jalan lebih tahan cuaca dan beban.

 

Sebab, sejak menembus USD 4,61/kg pada 2011, harga karet alam mengalami tren menurun hingga hampir mencapai USD 1/kg di awal 2016. Sementara itu, realisasi ekspor karet alam Indonesia ke dunia sepanjang 2011-2015 juga mengalami tren menurun sebesar 24,58 persen.

 

"Kemendag optimis dengan sinergi antarinstansi, bahwa penggunaan karet alam domestik pada produk berbasis karet alam meningkat, maka permintaan akan karet alam juga ikut meningkat sehingga produksi yang 85 persen berasal dari petani mampu diserap dan petani bisa menikmati harga yang baik," ujarnya.

 

Peralatan mesin milling karet dan masterbatch aspal karet akan disediakan oleh Kementerian PU-Pera, guna mendorong industri untuk memproduksi aspal karet. Sementara, masterbatch akan dikembangkan oleh Pusat Penelitian Karet.

 

Kementerian PU-Pera akan melaksanakan uji coba penerapan aspal karet dari crumb rubber skala terbatas sepanjang 100 m dan skala lapangan sepanjang 5 km, serta meneruskan penelitian untuk meningkatkan kadar karet alam dalam aspal karet.

 

"Targetnya agar campuran karet alam dalam aspal karet mencapai 15 persen dari total produksi aspal," jelasnya.

 

Nurlaila mencatat, ekspor karet alam pada Januari-September 2016 sebesar USD 2,38 juta juga menurun 18,53 persen jika dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2015 yang senilai USD 2,92 juta. Adapun beberapa negara tujuan ekspor karet alam Indonesia antara lain Amerika Serikat, Jepang, RRT, India, dan Korea Selatan.

 

Sumber:https://www.merdeka.com/uang/uji-coba-aspal-karet-kemendag-optimis-bisa-selamatkan-petani-karet.html

 



Another Blog


Link Information
Contact Us
  • Office: Jl.Radin Inten II No 61 B Duren Sawit Jakarta Timur
  • Phone: 021-2956-3045
  • Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri)
  • Whatsapp: 0822-5870-6420 (Anto)
  • Whatsapp: 0821-1460-7782 (Faoji)
  • Email: sales@testindo.com