Home About Us Partners Clients Experiences Testimoni Magang Member

Jembatan Cisomang Mengalami Pergeseran 57 cm

28 December 2016 11:14


               

 

Seperti dikutip VIVA.co.id – Kementerian Perkerjaan Umum melaporkan telah terjadi pergeseran jembatan Cisomang yang berada di jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Pubaleunyi) tepatnya di Km 100+700, Kamis, 22 Desember 2016.

 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono menjelaskan, setelah mendapat laporkan di lapangan ternyata jembatan tersebut pergeserannya lebih besar.

 

“Sebelumnya disebut 53 cm, kini informasi yang saya dapat pergeseran jembatan ternyata 57 cm di bagian atas, untuk bagian bawah bergeser 1,5 cm,” ujar Basuki di kantornya, Jumat, 23 Desember 2016.

 

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Arie Setiadi Moerwanto menambahkan, jika pergeserannya sudah cukup banyak maka jalan tersebut akan ditutup.

 

"Begitu sampai 85 centimeter (pergeseran), maka kendaraan kita stop. Kita akan pantau pergerakan tanah nanti," kata Arie di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Desember 2016.
Untuk itu, demi menjaga keselamatan, semua kendaraan berat atau pun pengangkut kendaraan bahan pokok agar memintas di jalur lain.

 

"Awalnya, kendaraan berat mengangkut bahan pokok secara umum masih diizinkan tapi karena kondisi ini kita larang semua," ujar Arie.

 

Arie menambahkan, penyebab pergerakan tersebut terjadi dari kaki pilar. Menurutnya, karena tinggi jembatan itu mencapai 40 meter, maka pergeseran sedikit pun akan menjadi besar. “Penanganan jembatan ini sudah ditangani oleh pihak yang berkompeten,” ucap dia.

 

Sesuai kondisi diatas kami berbagi sedikit tentang solusi deteksi dini dan monitoring pada kondisi kesehatan jembatan dengan solusi Bridge Structural Health Monitoring Systems

 

Bridge Structural Health Monitoring Systems memungkinkan penilaian cepat kesehatan jembatan, dan pendekatan ini diakui sebagai salah satu cara terbaik yang tersedia untuk meningkatkan keselamatan umum dan mengoptimalkan kegiatan operasional dan pemeliharaan untuk jembatan.


                 

 

Fungsi utama dari sistem monitoring jembatan adalah untuk memastikan umur panjang dan keselamatan jembatan, serta untuk mengoptimalkan manajemen mereka. Bahkan, jembatan rusak sering dapat memiliki konsekuensi serius, dan dalam beberapa kasus, mengakibatkan hilangnya nyawa manusia. Bahkan ketika tidak ada korban jiwa, populasi menderita jika struktur adalah sebagian atau seluruhnya keluar dari layanan. Dampak ekonomi dari kekurangan struktural tidak hanya tercermin dari biaya rekonstruksi, tetapi juga oleh kerugian di cabang-cabang ekonomi lainnya.

 

Data yang dihasilkan dari program monitoring dapat digunakan untuk meningkatkan operasi, pemeliharaan, perbaikan dan penggantian struktur berdasarkan data yang handal dan obyektif. Untuk melaksanakan langkah-langkah dan tindakan pemeliharaan korektif, pemantauan harus mengaktifkan deteksi tepat waktu kondisi atau perilaku yang bisa memburuk jembatan,membuatnya tidak aman atau berpotensi mengakibatkan kegagalan.

 

Bridge Structural Health Monitoring Systems juga memberikan evaluasi kinerja yang tepat dari bahan-bahan baru dan teknologi yang digunakan dalam konstruksi jembatan dan rehabilitasi. Tujuan ini mudah dicapai dengan sensor serat optik, karena sensor ini secara efektif mengintegrasikan bahan baru seperti komposit polimer diperkuat serat. Selanjutnya, sensor serat optik beradaptasi sempurna untuk pemantauan jangka panjang perilaku jembatan, serta pemantauan jangka pendek dari jembatan perilaku dinamis di bawah beban lalu lintas.

 

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/862776-menteri-pu-ternyata-jembatan-cisomang-bergeser-57-cm

 



Another Blog


Link Information
Contact Us
  • Office: Jl.Radin Inten II No 61 B Duren Sawit Jakarta Timur
  • Phone: 021-2956-3045
  • Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri)
  • Whatsapp: 0822-5870-6420 (Anto)
  • Whatsapp: 0821-1460-7782 (Faoji)
  • Email: sales@testindo.com