Home About Us Partners Clients Experiences Testimoni Magang Member

Alignment

25 January 2012 14:50


Shaft alignment terjadi ketika sumbu perputaran/kolinier dari dua (atau lebih) poros mesin segaris satu dengan yang lain, terutama saat dioperasikan. Umumnya mesin rotasi dipasang dengan kuat dan kokoh di fondasinya sesuai dengan standard mutu dan sudah harus dilakukan alignment dengan cukup akurat.  Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Shaft berputar harus beoperasi kolinier, hal-hal yang  menyebabkan alignment berubah antara lain :
  1. Faktor internal: Tekanan/kecepatan cairan didalam pompa medan listrik motor/generator, perubahan suhu akibat panas yang terjadi
  2. Faktor external : panas matahari, pipe strain, cable strain, perubahan base  plate / fondasi.
  3. Gerakan itu bersifat : axial, vertical dan horizontal.
Jadi, pada saat mesin beroperasi bisa bergeser, bertambah panjang/pendek, rendah atau tinggi berubah bentuk dan posisi. Oleh karena itu pemakaian kopling flexible, namun kopling tersebut belum suatu jawaban utama.

Mesin rotasi secara umum secara umum terdiri dari penggerak atau driver dan yang digerakkan atau disebut juga driven. Driven bisa hanya satu atau lebih, missal : Motor listrik – Gear box – Pompa. Turbin gas – gear box – compressor 1 – compressior 2. Poros mesin-mesin tersebut harus disambung satu dengan yang lainnya memakai komponen penyambung yang namanya Kopling.
 
MISALIGNMENT
Shaft Misalignment terjadi kerika sumbu perputaran dari dua (lebih) tidak segaris dengan sumbu yang lainnya, isitilah yang lebih khusus “Shaft Misalignment adalah perbedaan posisi relative terhadap sebuah sumbu kolinear perputaran diukur dari titik perpindahan tenaga pada saat kondisi mesin beroperasi secara normal. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini menggambarkan kondisi mesin misalignment pada sepasang mesin rotasi. Ini merupakan penyakit umum pada  mesin rotasi dan jarang diobati dengan benar.
 
 
Misalignment ditentukan dalam  :
  1. Sudut antara dua kopling (dalam derajat atau radian, 1 derajat = 0.01745 radian)
  2. Offset antara coupling ( dalam mils, 1 mils = 0.001 inhes)

Terlihat jelas gambar diatas kondisi kopling dalam keadaan misalignment, kopling masih bisa menerima penyimpangan. Tetapi kerusakan pasti cepat terjadi.
Kriteria mesin yang mengalami misalignment, akan terjadi :
Pada Motor Listrik

  • Air gap rotor dengan stator berubah/tidak sama
  • Garis sumbu motor bergeser.
  • Bearing dekat kopling menyangga beban yang lebih
  • Bearing cepat panas dan cepat rusak
  • Poros di tarik oleh kopling
  • Poros mengalami bengkok
  • Vibrasi akan semakin lama makin besar

 

Pada Pompa


  • Clereance bagian dalam pompa tidak merata Bearing akan tertarik keatas
  • Beban bearing akan pindah kebagian atas
  • Mechanical seal akan cepat rusak
  • Jarak impeller dengan defucer berubah
  • Poros bengkok karena ditarik kopling
  • Pemakaian pelumas akan semakin boros
  • Semua poros & kopling menderita kelelahan.

 

Dapat disimpulkan, bahwa misalignment mengakibatkan mesin mengalami kerusakan sebelum waktunya atau bahasa pabriknya premature damage. Misalignment merupakan salah satu penyebab kerusakan mesin rotary terbesar dengan jumlah kerugian sangar besar.

 



Another Blog


Link Information
Contact Us
  • Office: Jl.Radin Inten II No 61 B Duren Sawit Jakarta Timur
  • Phone: 021-2956-3045
  • Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri)
  • Whatsapp: 0822-5870-6420 (Anto)
  • Whatsapp: 0821-1460-7782 (Faoji)
  • Email: sales@testindo.com